Salah satu faktor kunci menjadi petani sukses adalah dengan langsung
terjun ke sawah. Tak beda dengan ilmu berenang : langsung terjun ke
kolam renang. Bila tak ada kolam renang, sungai, laut, danau jadilah.
Demikian pula naik sepeda. Bila mau bisa : ambil sepeda dan naikki sepada tsb. Memang jatuh bangun. Tapi tak lama,,,
Saat terjun ke sawah, perhatikan masa tumbuh tanaman padi. Pelajari
dengan teliti. Jadikan sawah sebagai ajang penelitian kecil-kecilan.
Misal mengenai pupuk. Sawah yang satu kotak dipupuk sekian dan kotak
yang satu sekian. Bandingkan hasilnya dst dst.
Banyak tanya ini dan itu kepada petani lain yang sistem tanamnya bagus (
tandur jajar dan legowo ). Sbb petani model ini hasilnya sebagian besar
bagus !!!.
Bila petani punya kemampuan main internet malah bagus. Cari sebanyak
mungkin ilmu pertanian di mbah google. Tanya sana sini melalui
komentar-komentar,,,
Fase Pertumbuhan Padi
Perhatikan fase tumbuhan padi di atas.
Salah satu pendekatan yang baik adalah mengenal fase pertumbuhan tsb.
Mengapa? Sebab setiap fase pertumbuhan tanaman memiliki ciri khas
tersendiri. Saya ambil contoh varietas padi yang berumur 120 hari.
1. Fase Vegetatif. Fase ini berlangsung sekitar 55-60 hari.
- Fase semai / pembibitan secara umum 20 hss
- Fase vegetatif tanam 35-40 hst.
Di sebagian petani ada yg memulai fase semai sampai 30 hss. Sehingga
fase vegetatif tanam menjadi berkurang. Yang seharusnya 35-40 hst
menjadi 25-30 hari. Apa yang terjadi? Tanaman kurang berkembang : jumlah
anakkan sedikit ( malai juga sedikit). Sebab masa vegetatif tanam yang
pendek tak memberikan ruang/waktu bagi tanaman untuk berkembang normal.
Di sebagian petani ada yang memulai fase semai sampai 15 hst. Sehingga
fase vegetatif tanam menjadi 40-45 hst. Apa yang terjadi? tanaman bagus
berkembang : jumlah anakkan banyak ( malai juga banyak). Sebab
memberikan ruang waktu yang optimun buat masa vegetatif ini.
Makanya dengan memakai Sistem Tanam SRI jumlah anakkan banyak (malai
banyak) sebab memberi ruang waktu yang optimun di masa vegetatif. Dengan
fase semai sekitar 7 hss, sisanya waktu fase vegetatif tanama akan
maksimal bagi perkembangan tanaman.
Bagaimana Umur Padi Genjah ?
Untuk umur padi yang lebih genjah seperti Inpari maka umur semai harus
diperhatikan betul. Untuk inpari 10 yang berumur 108-116 hari dan
varietas sejenis, diusahakan pindah tanam di bawah umur 18 hss.
Untuk Inpari 13, inpari 19 dan sejenisnya, diusahakan pindah tanam bibit di bawah umur atau sama dengan 15 hss.
Walaupun varietas dengan umur genjah, perkembangan fase vegetatif tanam harus diperhatikan.
2. Fase Generatif. Fase ini berlangsung sekitar 60-65 hari. Secara umum dibagi kedalam :
- Fase Reproduktif 30 hari dan
- Fase Pematangan 30-35 hari
Untuk memahami lebih jelas memahami fase pertumbuhan tanaman padi, ada
tulisan bagus yang akan dikemukakan.
http://pejuang-pangan.blogspot.com/2011/07/fase-stadia-pertumbuhan-tanaman-padi.html
1. Fase vegetatif adalah awal pertumbuhan tanaman, mulai dari perkecambahan benih sampai primordia bunga (pembentukan malai).
- Tahap Perkecambahan benih (germination)
Pada fase ini benih akan menyerap air dari lingkungan (karena perbedaan
kadar air antara benih dan lingkungan), masa dormansi akan pecah
ditandai dengan kemunculan radicula dan plumule.
Faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih adalah kelembaban, cahaya
dan suhu. Petani biasanya melakukan perendaman benih selama 24 jam
kemudian diperam 24 jam lagi. Tahan perkecambahan benih berakhir sampai
daun pertama muncul dan ini berlangsung 3-5 hari.
- Tahap Pertunasan (seedling stage)
Tahap pertunasan mulai begitu benih berkecambah hingga menjelang anakan
pertama muncul. Umumnya petani melewatkan tahap pertumbuhan ini di
persemaian. Pada awal di persemaian, mulai muncul akar seminal hingga
kemunculan akar sekunder (adventitious) membentuk sistem perakaran
serabut permanen dengan cepat menggantikan radikula dan akar seminal
sementara.
Di sisi lain tunas terus tumbuh, dua daun lagi terbentuk. Daun terus
berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari selama tahap awal
pertumbuhan sampai terbentuknya 5 daun sempurna yang menandai akhir fase
ini.
Dengan demikian pada umur 15 – 20 hari setelah sebar, bibit telah
mempunyai 5 daun dan sistem perakaran yang berkembang dengan cepat. Pada
kondisi ini, bibit siap dipindahtanamkan.
- Tahap Pembentukan anakan (tillering stage)
Setelah kemunculan daun kelima, tanaman mulai membentuk anakan bersamaan
dengan berkembangnya tunas baru. Anakan muncul dari tunas aksial
(axillary) pada buku batang dan menggantikan tempat daun serta tumbuh
dan berkembang.
Bibit ini menunjukkan posisi dari dua anakan pertama yang mengapit
batang utama dan daunnya. Setelah tumbuh (emerging), anakan pertama
memunculkan anakan sekunder, demikian seterusnya hingga anakan maksimal.
Pada fase ini, ada dua tahapan penting yaitu pembentukan anakan aktif
kemudian disusul dengan perpanjangan batang (stem elongation). Kedua
tahapan ini bisa tumpang tindih, tanaman yang sudah tidak membentuk
anakan akan mengalami perpanjangan batang, buku kelima dari batang di
bawah kedudukan malai, memanjang hanya 2-4 cm sebelum pembentukan malai.
Sementara tanaman muda (tepi) terkadang masih membentuk anakan baru,
sehingga terlihat perkembangan kanopi sangat cepat. Secara umum, fase
pembentukan anakan berlangsung selama kurang lebih 30 hari.
Pada tanaman yang menggunakan sistem tabela (tanam benih langsung)
periode fase ini mungkin tidak sampai 30 hari karena bibit tidak
mengalami stagnasi seperti halnya tanaman sistem tapin yang beradaptasi
dulu dengan lingkungan barunya sesaat setelah pindah tanam.
Penggunaan pupuk nitrogen (urea) berlebihan atau waktu aplikasi
pemupukan susulan yang terlambat memicu pembentukan anakan lebih lama
(lewat 30 hst), namun biasanya anakan yang terbentuk tidak produktif.
2. FASE GENERATIF. Fase ini berlangsung sekitar 55-60 hari.
A. Fase Reproduktif
Tahap Inisiasi Bunga / Primordia (Panicle Initiation)
Perkembangan tanaman pada tahapan ini diawali dengan inisiasi bunga
(panicle initiation). Bakal malai terlihat berupa kerucut berbulu putih
(white feathery cone) panjang 1,0-1,5 mm.
Pertama kali muncul pada ruas buku utama (main culm) kemudian pada
anakan dengan pola tidak teratur. Ini akan berkembang hingga bentuk
malai terllihat jelas sehingga bulir (spikelets) terlihat dan dapat
dibedakan.
Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam
pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung (bulge).
Penggembungan daun bendera ini disebut bunting sebagi tahap kedua dari
fase ini (booting stage).
- Tahap Bunting (booting stage)
Bunting terlihat pertama kali pada ruas batang utama. Pada tahap
bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan anakan non-produktif
terlihat pada bagian dasar tanaman.
- Tahap Keluar Malai (heading stage)
Tahap selanjutnya dari fase ini adalah tahap keluar malai. Heading
ditandai dengan kemunculan ujung malai dari pelepah daun bendera. Malai
terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah daun.
Akhir fase ini adalah tahap pembungaan yang dimulai ketika serbuk sari menonjol keluar dari bulir dan terjadi proses pembuahan.
- Tahap Pembungaan (flowering stage)
Pada pembungaan, kelopak bunga terbuka, antera menyembul keluar dari
kelopak bunga (flower glumes) karena pemanjangan stamen dan serbuksari
tumpah (shed). Kelopak bunga kemudian menutup. Serbuk sari atau tepung
sari (pollen) jatuh ke putik, sehingga terjadi pembuahan.
Struktur pistil berbulu dimana tube tepung sari dari serbuk sari yang
muncul (bulat, struktur gelap dalam ilustrasi ini) akan mengembang ke
ovary.
Proses pembungaan berlanjut sampai hampir semua spikelet pada malai
mekar. Pembungaan terjadi sehari setelah heading. Pada umumnya, floret
(kelopak bunga) membuka pada pagi hari. Semua spikelet pada malai
membuka dalam 7 hari. Pada pembungaan, 3-5 daun masih aktif.
Anakan pada tanaman padi ini telah dipisahkan pada saat dimulainya
pembungaan dan dikelompokkan ke dalam anakan produktif dan nonproduktif.
Fase reproduktif yang diawali dari inisiasi bunga sampai pembungaan
(setelah putik dibuahi oleh serbuk sari) berlangsung sekitar 35 hari.
Pemberian zat pengatur tumbuh atau penambahan hormon tanaman
(pythohormon) berupa gibberlin (GA3) dan pemeliharaan tanaman dari
serangan penyakit sangat diperlukan pada fase ini.
Perbedaan lama periode fase reproduktif antara padi varietas genjah
maupun yang berumur panjan tidak berbeda nyata. Ketersediaan air pada
fase ini sangat diperlukan, terutama pada tahap terakhir diharapkan bisa
tergenang 5 – 7 cm.
B. Fase Pemasakan / Pematangan
- Tahap matang susu ( Milk Grain Stage )
Pada tahap ini, gabah mulai terisi dengan bahan serupa susu. Gabah mulai
terisi dengan larutan putih susu, dapat dikeluarkan dengan
menekan/menjepit gabah di antara dua jari. Malai hijau dan mulai
merunduk.
Pelayuan (senescense) pada dasar anakan berlanjut. Daun bendera dan dua
daun di bawahnya tetap hijau. Tahap ini paling disukai oleh walang
sangit. Pada saat pengisian, ketersediaan air juga sangat diperlukan.
Seperti halnya pada fase sebelumnya, pada fase ini diharapkan kondisi
pertanaman tergenang 5 – 7 cm.
- Tahap gabah ½ matang (dough grain stage)
Pada tahap ini, isi gabah yang menyerupai susu berubah menjadi gumpalan
lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan
(senescense) dari anakan dan daun di bagian dasar tanaman nampak semakin
jelas. Pertanaman terlihat menguning. Seiring menguningnya malai, ujung
dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering.
- Tahap gabah matang penuh (Mature Grain Stage)
Setiap gabah matang, berkembang penuh, keras dan berwarna kuning.
Tanaman padi pada tahap matang 90 – 100 % dari gabah isi berubah menjadi
kuning dan keras. Daun bagian atas mengering dengan cepat (daun dari
sebagian varietas ada yang tetap hijau).
Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada bagian dasar tanaman. Berbeda
dengan tahap awal pemasakan, pada tahap ini air tidak diperlukan lagi,
tanah dibiarkan pada kondisi kering. Periode pematangan, dari tahap
masak susu hingga gabah matang penuh atau masak fisiologis berlangsung
selama sekitar 35 hari.