Petani gak lengkap jika tidak punya sapi, karena banyak yang bisa 
diambil manfaat dari sapi. Dulu, jaman kakek saya sapi merupakan alat 
bantu petani yang efisien. Sebelum "Cikar" diganti truk dan bajak
 sapi diganti dengan traktor mesin. Selain tenaga, sapi juga merupakan 
tabungan berbunga tinggi yang bisa membantu keuangan petani saat 
dibutuhkan. Ketika panen padi atau jagung, jerami atau daun jagungnya 
daripada dibuang lebih baik dibawa pulang untuk pakan sapi dan komposnya
 dikembalikan kesawah untuk menyuburkan tanah. Satu ekor sapi, ibaratnya
 diberi makan limbah akhirnya dapat "pedhet". Benar-benar menguntungkan.
Tetapi kebahagiaan petani terhenti ketika impor sapi mulai diterapkan, 
memang harga daging tetap tinggi tapi harga sapi ditingkat petani jadi 
jatuh. Jika sebelumnya sapi seperti gambar diatas bisa laku 20 juta,
 saat ini ditawarkan 15 juta belum juga laku. Mungkin karena metode 
pemeliharaannya yang masih tradisional banyak peternak yang menderita 
 kerugian. Petani kecilpun menyadari bahwa negara tercintanya kekurangan
 pasokan daging, menurut data
 BPS kebutuhan daging indonesia sebanyak 484 ribu ton, sedangkan potensi
 hasil daging dari ternak dalam negeri adalah sebesar 399 ribu ton (data tahun 2011). Jadi
 masih kurang pasokan daging sebanyak 85 ribu ton. Dan kebijakan impor 
untuk memenuhi kekurangan tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu 
dengan impor daging beku sebanyak 34 ribu ton dan impor sapi bakalan 
sebanyak 283 ribu ekor. Meski ada penurunan kuota impor tapi kenyataan 
yang dirasakan petani kecil harga sapi tetap rendah.
Pemerintah mencanangkan swasembada daging pada tahun 2014, semoga program ini melibatkan petani kecil. Dengan terus mengurangi impor sapi diharapkan harga sapi bisa meningkat, petani kecil pun bisa untung dan gairah memelihara sapi akan muncul. Pada akhirnya senyum petani bisa kembali merekah.
catatan : *cikar mungkin sama dengan pedati.
*Pedhet sebutan anak sapi
Pemerintah mencanangkan swasembada daging pada tahun 2014, semoga program ini melibatkan petani kecil. Dengan terus mengurangi impor sapi diharapkan harga sapi bisa meningkat, petani kecil pun bisa untung dan gairah memelihara sapi akan muncul. Pada akhirnya senyum petani bisa kembali merekah.
catatan : *cikar mungkin sama dengan pedati.
*Pedhet sebutan anak sapi

0 komentar:
Posting Komentar