Hasil panen padi Inpari 13 kurang
bagus! Itu adalah hal pertama yang saya dengar tentang padi inpari
13, ketika sedang ada pertemuan rutin KTNA. Saat itu kebanyakan
petani mengeluh dengan hasil panen padi Inpari 13 mereka. Keluhannya
adalah randemen beras yang jauh dari harapan. Mereka mengklaim
penyebab rendahnya randemen beras dikarenakan kulitnya yang tebal.
Kabar tentang kelemahan padi Inpari 13
tersebut tidak menyebabkan saya mengurungkan niat untuk menanam padi
Inpari 13, kelebihan usia tanam yang singkat menjadikan
salah satu pertimbangan saya memilih padi Inpari 13 untuk saya tanam
di lahan saya yang tidak dilalui saluran irigasi.
Tapi ujian dalam menanam padi Inpari 13
tidak berhenti sampai disitu, ketika padi sudah memasuki usia panen,
pedagang padi (penebas) banyak yang menolak membeli dari lahan dengan
berbagai
alasan, alasan paling umum adalah kurang “esel” (hasil gabah tidak
sesuai penampilan). Hmm, trik mencari harga murah. Akhirnya ketika
panen tiba semua keraguan petani terjawab!! hasil panen padi Inpari
13 tidak lebih rendah dari padi varietas lain. Dan saya menilai hasil
panen padi Inpari 13 bisa lebih bagus dari itu, karena ketika artikel
ini ditulis yang sudah panen
duluan adalah padi Inpari 13 yang pada awal masa tumbuhnya terkena
hama sundep pada lahan ini menghasilkan gabah KL 7,5 ton dan satu
lahan lagi terkena penggerek batang dan busuk pelepah pada lahan ini
menghasilkan gabah KL 6,9 ton.
Update: pada lahan yang padi Inpari 13 nya tidak terganggu hama, per ha mendapat gabah KL 8,10 ton.
Tinggal satu pertanyaan lagi, yaitu
tentang randemen beras. Karena masih menunggu proses pengeringan.
Jadi sabar, tunggu update selanjutnya.
Update: hasil beras setelah digiling adalah 62,5 kg dari 100 kg gabah kering, hmm bukan hasil yang bagus, pasti ada yang salah.
Update lagi: setelah berganti mesin penggilingan, ternyata per seratus kilo beras kering menghasilkan beras 64,47kg,
Untuk lahan sawahku hasil tersebut bukanlah hasil yang buruk, dari rata-rata 65-66 kg beras per 100 kg gabah kering
Update: hasil beras setelah digiling adalah 62,5 kg dari 100 kg gabah kering, hmm bukan hasil yang bagus, pasti ada yang salah.
Update lagi: setelah berganti mesin penggilingan, ternyata per seratus kilo beras kering menghasilkan beras 64,47kg,
Untuk lahan sawahku hasil tersebut bukanlah hasil yang buruk, dari rata-rata 65-66 kg beras per 100 kg gabah kering
0 komentar:
Posting Komentar