Dewasa ini kebanyakan petani mendapat
ilmu pertaniannya sebagaian besar dari produsen saprotan, bukan suatu
hal yang salah sebenarnya, karena produsen saprotanpun telah menguji
ilmu atau teknik budidayanya sebelum mensosialisasikan kepada petani.
Dan karena mereka produsen maka penekanan teknik budidayanya adalah
penggunaan saprotannya. Dan sedikit bertentangan dengan metode
pertanian yang sudah umum, saya akan menceritakan teknik bertani yang
bagi kebanyakan petani adalah pertanian “kuno”.
Jika anda adalah petani generasi lama,
pasti anda kenal istilah bertani “angon mongso” terjemahan
bebasnya bahwa memulai bercocok tanam harus memperhatikan musim.
Mungkin anda akan membantah dulu belum ada irigasi yang bagus, belum
ada mesin pompa air. Maka setiap bercocok tanam harus menunggu hujan
turun. Mungkin itu benar, tapi yang saya maksud bukan hanya masalah
air. Jaman kakek dan sebelumnya mereka punya petuah-petuah bijak
misalnya salah satunya jangan tanam padi bulan maret, katanya tanaman
akan “meret-meret” (sulit tumbuh). Kalau dilihat kenyataan padi
yang ditanam bulan maret memang kurang bagus pertumbuhannya jika
dibanding bulan sebelum atau tanggal mendekati bulan april. Begitu
pula dengan hama, pada bulan itu hama sundep juga berkembang dengan
sangat ganas. Dan musim tanam kali ini hal itu terbukti, yan tanam
bulan maret 80% rusak karena hama. Sedangkan yang ditanam bulan april
relatif lebih mudah tumbuh dan tidak terlalu banyak hama yang
mengganggu.
Mungkin terlalu dini jika menyimpulkan
ada kaitan antara bulan (dalam hal ini untuk memulai bercocok tanam)
dengan pertumbuhan tanaman (padi) dan perkembangan hama. Tetapi
kearifan petani kuno juga bukan suatu hal yang dianggap remeh dan
mengada-ada. Sangat mungkin petani kuno memiliki intuisi untuk
seirama dengan alam, mereka mungkin tahu kapan saat yang tepat untuk
hama berkembangbiak sehingga harus menghindarinya, dan kapan lingkungan mendukung perkembangan tanaman.
Hanya mungkin mereka tidak bisa menjelaskan secara ilmiah.
Tak ada salahnya warisan leluhur kita
harus mulai dilestarikan dan dikaji lebih dalam.
Oya, itu adalah tradisi petani di desa
saya bagaimana dengan daerah anda?
0 komentar:
Posting Komentar